Selasa, 15 Oktober 2013

Pekerjaan Rumah TIK 2



Pengibaran Sang Merah Putih

Awal mula  pengibaran merah putih kurang lebih pada bulan April 2013. SMP PIUS BAKTI UTAMA GOMBONG selalu mengibarkan merah putih di setiap pagi hari. Tiap harinya  selalu berbeda petugas atau sering di kata bergilir di setiap hari dan pegibaran di laksanakan jam 06.45. Kebiasaan ini tadinya berawal dari YAYASAN SERAPHINE yang mengajak seluruh keluarga PIUS untuk mengibarkan bendera merah putih. Saya merasa senang karena bias hormat dan menghormati jasa para pahlawan dengan sebentar saja terasa sangat menghormati jasa-jasa para pahlawan dan ikut bekerja sama dengan Kepala Sekolah, para Guru dan temen-teman.

Tetapi sudahkah  semua menghormati jasa para pahlawan ??

Sering kali kita jumpai di berbagai daerah banyak anak  yang sudah tidak tahu betapa banyak penderitaan yang telah pahlawan tempuh untuk membuat Negara Indonesia merdeka. Buktinya bendera merah putih di buat mainan, di corat-coret oleh orang yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih.

Tidakkah mereka di ajari untuk menghormati dan mengahargai bendera merah putih ??

Banyak kalangan remaja yang sudah tidak perduli akan menghargai dan menghormati bendera merah putih. Semua bukan karena salah orang tua atau pun tetangga melainkan itu semua salah pada dirinya yang tidak tahu betapa menderitanya Idonesia dulu. Hanya sebentar saja terasa lelah, cape, pegal itu karena dia tidak ada keinginan untuk hormat dan mrnghormati bendera merah putih, dan jaga dia tidak dapat menahan dirinya untuk sebentar menghormati jasa para pahlawan.

Dapatkah semua itu berubah ??

Tentu. Selagi dia mau membenahi diri, dia pasti bias merubah kebiasaan buruknya itu. Tidak ada yang mustahil selagi dia mau dan berusaha untuk mengubah kesalahan yang menyepelekan bendera merah putih.

Semoga teman-teman yang berada di SMP PIUS BAKTI UTAMA GOMBONG mampu menahan rasa lelah, cape, pegal yang hanya bersifat sebentar saja ketika pengibaran sang merah putih agar kita semua mampu menghormati para jasa pahlawan demi kita.

Keterangan ini saya dapatkan pemikiran dengan mewawancarai Bapak ROBERTUS AGUNG WIDIATMOKO atau Pak AGUNG.